Langsung ke konten utama

Keliling Kuliner Malam di Jogjakarta: Makanan Murah dan Enak Tersedia Banyak Disini!

Berencana liburan ke Jogja dalam waktu dekat? Sudah membuat itinerary? Rasanya hampir setiap orang akan bingung kalau membuat daftar perjalanan untuk liburan di Jogja. Bagaimana tidak, banyak sekali tempat wisata di Jogja yang rasanya semua menarik untuk dikunjungi. Tak cuma wisata alam, wisata kuliner di Jogja juga banyak pilihannya.


Pastinya dong harus ada agenda berburu kuliner saat menjelajah Jogja. Makanan di Jogja terkenal enak dan murah. Maka sangat disayangkan kalau ke sana tak mencicipi makanan tradisional seperti gudeg, sate klathak, kopi jos dan masih banyak lagi.

Keramaian wisata kuliner di Jogja juga seolah tak pernah tidur. Ada cukup banyak tempat kuliner yang buka dari sore hingga tengah malam, bahkan beberapa buka selama 24 jam. Nah mumpung di Jogja, tak ada salahnya jalan-jalan malam sambil berburu kuliner malam yang nikmat. Kamu bisa mendatangi tempat-tempat kuliner malam di Jogja berikut ini:

Angkringan Kopi Jos Lik Man

Menginjakkan kaki di Jogja rasanya kurang afdol kalau tidak makan di angkringan. Banyak angkringan yang tersebar di sudut-sudut kota. Tapi jika mencari yang sudah terkenal, kamu bisa datang ke Angkringan Kopi Jos Lik Man dekat stasiun Tugu yang buka dari siang hingga dini hari.

Disana, kamu bisa menikmati sego kucing dengan pilihan lauk yang beragam seperti mendoan, tempe bacem, sate telur puyuh, dan sate usus. Ada pula kopi jos atau kopi arang yang wajib dicoba jika kamu mengaku pecinta kopi sejati. Harga untuk menu-menu di sana pun murah meriah, mulai dari Rp 2000 saja.

Soto Sampah

Ingin menikmati semangkuk soto malam-malam saat di Jogja? Coba datang ke kawasan pasar Kranggan untuk mencicipi soto sampah! Jangan berpikiran negatif dulu saat mendengar namanya, bisa saja kamu ketagihan setelah sekali mencicipinya.

Penyajian soto sampah tak beda dari soto-soto pada umumnya. Tapi soto di sana tersedia lauk pauk yang beragam. Seperti oseng dan aneka gorengan yang dicampurkan jadi satu dan diberi kuah biasa atau kuah pedas. Cukup dengan Rp 5000, kamu sudah bisa menikmati satu porsi soto sampah yang biasanya dimakan bersama remah-remah gorengan yang gurih.

Gudeg Pawon

Beralamat di Jl. Janturan UH/IV No. 36, Gudeg Pawon ini antriannya selalu panjang. Nah kalau kamu lapar malam-malam, tempat ini bisa jadi salah satu tempat makan gudeg yang layak kamu coba. Tapi usahakan datang awal. Biasanya orang-orang sudah mulai mengantri dari jam 9 malam, padahal tempat ini baru buka jam 10 malam.

Gudeg Pawon menyediakan menu gudeg seperti di tempat makan gudeg lainnya. Yang membuat gudeg di sana berbeda adalah proses memasaknya yang masih menggunakan tungku dan kayu bakar. Sesuai penamaannya di mana pawon berarti dapur, pelanggan juga akan menyantap langsung gudeg pesanannya di dapur tempat gudeg tersebut dimasak.

Nasi Campur Demangan

Buka mulai jam 9 malam, Nasi Campur Demangan yang dijajakan di salah satu sudut Jl. Gejayan selalu ramai pembeli setiap harinya. Kamu bisa menikmati nasi dengan pilihan lauk yang beragam. Ada teri pedas, sayur labu, oseng tempe, oseng kacang panjang, terlu balado, aneka gorengan, dan masih banyak lagi.

Nasi Campur Demangan hanya berupa warung makan sederhana yang tidak menempati bangunan permanen. Untuk tempat makan pelanggan, hanya disediakan jajaran kursi plastik dan tikar. Tapi warung tersebut konon beroperasi sejak tahun 1993. Jadi wajib sekali dicoba kalau kamu penasaran dengan kuliner-kuliner legendaris di Jogja.

Warung Burjo

Seperti angkringan, Warung Burjo menjamur di berbagai kawasan di Jogja. Terutama dekat kampus-kampus. Burjo merupakan singkatan dari bubur kacang ijo. Tapi di Warung Burjo tak hanya menjual bubur kacang ijo atau ketan hitam saja. Ada juga menu nasi goreng, mie rebus atau goreng, dan aneka nasi dengan lauk pelengkap sederhana seperti telur dadar dan sarden yang harganya sangat ramah di kantong.

Harga makanan di sana rata-rata kurang dari Rp 10 ribu, sedangkan minumannya rata-rata kurang dari Rp 5 ribu. Tak heran bila tempat ini menjadi salah satu tempat makan favorit sebagian besar mahasiswa yang menimba ilmu di Jogja.

Warung Sate Samirono

Ada beberapa warung sate di Joga yang buka 24 jam. Salah satunya Warung Sate Samirono yang beralamat di Jl. Colombo No.105/38, tak jauh dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Jadi, kamu bisa datang ke sana kapan saja jika ingin menikmati sajian sate dengan potongan daging besar yang memanjakan lidah.

Sate yang terkenal di sana adalah sate kambingnya. Ada juga menu gulai, tongseng, dan tengkleng. Kalau kurang menyukai hidangan kambing, kamu bisa memesan sate ayam, sate bebek, atau nasi goreng. Uniknya, penyajian sate di sana dibedakan menjadi harga A sampai D. Yang termurah adalah harga D di mana satu porsi terdiri dari 4 tusuk sate yang harganya Rp 16 ribu. Sedangkan yang paling mahal harga A, isinya 10 tusuk sate yang dibanderol Rp 40 ribu.

Postingan populer dari blog ini

Berburu Bakmi Jawa Enak Saat di Jogja, Cek Rekomendasinya di Sini!

Ada banyak hal yang bisa dilakukan saat menginjakkan kaki di Jogja. Tak cuma mengunjungi tempat-tempat wisata alamnya yang terkenal eksotis, berburu kuliner khas Jogja juga bisa jadi aktivitas menyenangkan. Apalagi kuliner-kuliner khas Jogja juga terkenal enak dan harganya relatif murah tak membuat kantong cekak. Bicara soal Jogja dan kulinernya, tak lengkap jika tak mencicipi gudeg. Tapi sebetulnya masih banyak makanan khas Jogja yang tak kalah nikmat. Salah satunya bakmi jawa. Bakmi jawa identik dengan hidangan mie kuning atau bihun yang diberi tambahan ayam kampung suwir, sayuran, dan telur. Saat ini bakmi jawa mudah ditemukan di restoran-restoran. Tapi tentu kalau kamu mencicipinya di Jogja, bakmi jawa di sana akan terasa berbeda. Meski zaman sudah modern, tapi mayoritas pedagang bakmi jawa di Jogja tidak menggunakan kompor dalam memasak bakmi mereka, melainkan masih menggunakan anglo atau tungku arang. Jangankan rasa, aromanya saja sudah pasti berbeda. Penjual bakmi Jawa

Sering Terabaikan, Padahal Benda-benda di Rumah Ini Bisa Jadi Sumber Penyakit

Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman juga bisa mengancam kesehatan Anda dan keluarga. Ya, barang-barang di rumah bisa merugikan kesehatan jika kita tidak merawatnya dengan benar. Anda mungkin sudah sering mendengar saran para pakar kesehatan agar mengganti sprei seminggu sekali. Atau menyapu dan mengepel lantai setiap hari. Selain itu, masih banyak benda di rumah yang berpotensi menjadi sumber penyakit, dan itu seringkali tidak kita sadari. Langsung saja, berikut beberapa benda di rumah (yang mungkin tak terduga) yang bisa menjadi sumber penyakit bagi Anda dan keluarga: Produk pembersih rumah tangga Produk pembersih yang sebagian besar digunakan oleh masyarakat adalah produk-produk berbasis kimia. Bahkan beberapa mengandung bahan kimia keras. Seperti phthalates yang sering terkandung dalam produk rumah tangga yang wangi, triclosan yang digunakan dalam deterjen atau sabun antibakteri, 2-Butoxyethanol dalam pembersih kaca, dan masih banyak lagi. Bahan-bahan kimia ter

Serba-Serbi Tinggal dan Bekerja di Kota Gudeg Jogjakarta: Dari Trasport Sampai Kontrakan Ada!

Setelah lulus kuliah atau minimal lulus sekolah menengah akhir, hal yang selanjutnya dilakukan adalah mencari kerja. Setiap orang mungkin memiliki kriteria yang berbeda-beda mengenai tempat kerja yang diinginkannya. Ada yang ingin tetap di kota asal supaya tak jauh dari orangtua, ada juga yang keukeuh ingin merantau ke kota lain mencari suasana baru. Bicara soal merantau, biasanya kota yang identik dengan pendatang yang berlomba-lomba mencari kerja adalah kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Namun, jarang terpikir untuk merantau ke Jogja. Para mahasiswa yang dulu menimba ilmu di Jogja pun banyak yang kembali ke kota asalnya setelah lulus atau memilih mencari kerja ke kota lain. Mendapat julukan kota pelajar, Jogja memang menjadi salah satu pusat pendidikan terbesar di Indonesia. Di sana tersedia banyak pilihan universitas baik negeri maupun swasta. Kendati demikian, Jogja jarang dilirik untuk dijadikan pilihan tempat kerja. Tidak bisa dipungkiri memang pendap